![]() |
Penari Baris Jangkang dalam pembukaan Nusa Penida Festival 2016, di Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali, 7 Oktober 2016. TEMPO/Bram Setiawan |
TEMPO.CO, Klungkung - Festival tahunan Nusa Penida Festival (NPF) kembali digelar ketiga kali. Nusa Penida Festival 2016 ini mengambil tema 'Exploring The Blue Paradise Islands', berlangsung selama tiga hari yakni 7-9 Oktober.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutannya mengatakan Nusa Penida saat ini semakin dikenal di tingkat internasional. "Nusa Penida ditetapkan sebagai konservasi perairan yang penuh dengan ikan, terumbu karang, dan hasil laut. Ditetapkan sebagai pariwisata strategis nasional," katanya di Nusa Penida, Klungkung, Jum'at, 7 Oktober 2016.
Ia menjelaskan banyak yang belum mengetahui bahwa Nusa Penida adalah pulau terluar dari sisi selatan Indonesia. "Dekat Australia, maka Indonesia tidak boleh menganggap remeh Nusa Penida," ujarnya.
Ada pun Humas Nusa Penida Festival I Nyoman Widana mengatakan festival ini juga sebagai ajang promosi memperkenalkan kepulauan Nusa Penida yang terdiri atas Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan. “Selain melihat keindahan alam dan keasrian pulau ini, juga objek wisata yang benar-benar baru dan sangat jarang diketahui wisatawan," katanya.
Ia menambahkan keindahan objek bawah laut Nusa Penida juga tidak perlu diragukan lagi. "Nusa Penida juga terkenal keindahan karang laut dan ikan-ikan langka yang bertebaran di perairan ini," tuturnya.
Widana menjelaskan bahwa Nusa Penida Festival juga memperkenalkan ikan mola-mola (sunfish). Tak hanya itu, ujar dia, ada juga ikan pari manta yang hanya datang pada bulan Juni-Oktober. “Ada banyak titik lokasi penyelaman dengan pemandu-pemandu handal dan bersertifikat,” katanya.
Acara pembukaan Nusa Penida Festival 2016 diadakan di Pantai Pasir Putih, yang berlokasi di Banjar Nyuh, Desa Ped. Menurut dia penetuan lokasi tersebut karena belum diketahui banyak orang. "Wisatawan bisa menikmati indahnya sunset dan pemandangan Gunung Agung di sisi utara," tuturnya.
Pembukaan dimeriahkan oleh tari Baris Jangkang yang dipentaskan oleh seribu orang penari pria yang berpakaian dominan warna kuning memegang tombak. Widana menjelaskan bahwa Tari Baris Jangkang adalah tarian khas Nusa Penida tepatnya dari Desa Pakraman Pelilit.
Penari terdiri atas lima dusun yakni, Pelilit, Pendem, Karang, Ampel, dan Pejukutan yang dipentaskan dari kalangan remaja hingga orang tua. "Gerakan tari sangat sederhana, tapi sulit untuk dipelajari," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar